High Level Data Link Protokol (HDLC)
Adalah protokol yang digunakan dengan WAN (Wide Area Network) yang secara luas dapat mengatasi kerugian – kerugian yang ada pada protocol – protocol yang beorientasi karakter seperti BiSynch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara half-Duplex an penggunaan karakter DLE untuk mendapatkan transparasi pesan. Dua protocol utama dalam HDLC adalah LAPB untuk sambungan titik ke titik dan RNM untuk sambungan ke banyak titik.
Protocol HDCL ini merupakan protocol
synchronous bit-oriented yang berada pada lapisan data-link model OSI.
Tipe Station HDLC
a. Primary station
- Mengontrol operasi link
- frame yg dibangkitkan disebut command
- menjaga link logik terpisah ke
masing-masing station secondary
b. Secondary station
- dibawah kontrol primary station
- frame yg dibangkitkan disebut respons
c. Combined station
- dapat membangkitkan command dan respons
Mode transfer HDCL
a. Normal Response Mode (NRM)
- Konfigurasi unbalanced
- Primary menginitialisasi transfer ke
secondary
- Secondary hanya boleh transmit data
sebagai respond terhadap command dari primary
- Digunakan pada multi drop lines
- Host computer sebagai primary
- Terminal sebagai secondary
b. Asynchronous Balanced Mode (ABM)
- Konfigurasi balanced
- Kedua macam station dapat menginisiasi
transmisi tanpa menerima persetujuan
- Paling luas digunakan
- Tidak ada overhead polling
c. Asynchronous Response Mode (ARM)
- Konfigurasi unbalanced
- Secondary dapat menginisiasi transmisi
tanpa izin dari primary
- Primary bertanggung jawab terhadap saluran
- Jarang digunakan
Konfigurasi HDCL
Konfigurasi jalur berupa
- Konfigurasi tidak seimbang, terdiri dari
satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun sekunder, serta mendukung
baik transmisi full-duplex maupunhalf-duplex.
- Konfigurasi seimbang, terdiri dari dua
stasiun gabungan, serta mendukung transmisi full-duplex maupun
half-duplex.
Format Frame HDCL
• Flag (8 bit) : 01111110
• Address (8 bit extendable 16 bit):
- Konfigurasi unbalanced ® address secondary
- Konfigurasi balanced
• Frame command ® address receiving station
• Frame response ® address dari station
pengirim
• Control field (8 extendable 16 bit)
• Information field (variabel): berisi
informasi user
• FCS: CRC 16 bit atau 32 bit dikalkulasi pd
field control, address dan informasi
Bit Stuffing
- Bit stuffing digunakan untuk mencegah
kemunculan pola flag didalam frame HDLC
- Pengirim akan menyisipkan ekstra “0”
setiap ditemui lima deretan “1” yg berturutan
- Penerima mencari lima deretan biner “1”
berturutan, jika diiukuti “0” berarti bit stuffing ® bit dihilangkan.
Contoh:
- Deretan data informasi: 0110111111111100
- Setelah bit stuffing: 011011111011111000
HDLC ( High level Data
Link Control ) adalah protokol untuk digunakan dengan WAN ( Wide Area Networks
) yang secara luas dapat mengatasi kerugian – kerugian yang ada pada protokol –
protokol yang berorientasi karaktek seperti Bi-Synch, yaitu yang hanya dapat
bekerja secara half-duplex ( pengiriman isyarat dua arah tetapi tidak dalam
waktu yang bersamaan ) dan penggunaan karaktek DLE untuk mendapatkan
transparansi pesan.
Dua protokol utama dalam HDLC adalah LAPB untuk sambungan ke titik – titik dan RNM untuk sambungan ke banyak titik. Protokol ini bersifat reliable yang di dalamnya memiliki kemampuan error detection dan error correction serta menjamin bahwa data yang diterima akan sama urutannya dengan ketika dikirimkan.
HDLC adalah protokol full-duplex ( pengiriman isyarat dua arah pada waktu yang bersamaan ) dengan menggunakan dua kanal yang tidak saling bergantung dan pengiriman sinkron meskipun dapat juga digunakan dalam mode half-duplex.
Pada saat pesan – pesan biner murni, misalnya karakter tak terpisah, dikirimkan lewat satu kanal, acknowledgement dapat dikirimkan lewat kanal yang lain dengan arah berlawanan. Stasiun pengirim akan mengirimkan serangkaian blok data secara kontinu dan hanya berhenti jika menerima pemberitahuan bahwa ada blok yang mengandung kesalahan. Pada saat isyarat NAK diterima beberapa blok lain setelah blok yang berisi kesalahan sudah terkirimkan. Blok – blok yang dikirimkan harus diberi nomor sehingga dapat diidentifikasi secara terpisah, setiap blok harus disimpan pada pengirim untuk selang waktu yang diperlukan untuk sebuah pemberitahuan kesalahan yang diterima.
Gambar 2 Protokol HDLC terhadap Model OSI
Nama : Umar Rokhimin
Kelas
: XII Tel 2
NIM
: 12130066
makasih gan info tentang HDLC ya, lumayan bisa menambah pengetahuan.
ReplyDeletesama-sama bro
Deleteini kurang lengkap gan .kalo bisa semua protokol di jelasin broooooooo
ReplyDeleteTerima kasih atas sarannya bro, nanti saya lengkapi kembali
Delete